Sistem Terdistribusi
A.
Pengertian
Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom yang
terhubung ke suatu jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu computer.
Maksud komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung ke
jaringan, komputer tersebut tetap data berjalan.
Dengan menjalankan sistem terdistribusi, komputer
dapat melakukan :
a.
Koordinasi
Aktivitas
b.
Berbagi
sumber daya : hardware, software dan data
Dengan definisi tersebut diatas maka internet sesungguhnya bukanlah
suatu sistem terdistribusi, melainkan infrastruktur dimana sistem terdistribusi
dapat di aplikasikan pada jaringan tersebut.
B.
Keuntungan
Sistem Terdistribusi
Berikut ini keuntungan dari adanya system
terdistribusi:
a.
Performance
Kumpulan dari beberapa prosesor akan memberikan kinerja yang lebih
baik dari pada komputer yang terpusat. Begitu juga kalau dilihat dari sisi
biaya.
b.
Distribution
c.
Reliability
(Fault tolerance)
apabila salah satu komponen terjadi kerusakan,
system tetap dapat berjalan
d. Incremental Growth
Mudah dalam melakukan penambahan komputer/komponen
e.
Sharing
Data/Resources
Berbagi data adalah salah satu hal yang pokok pada kebanyakan
aplikasi
C.
Permasalahan
Sistem Terdistribusi
Berikut ini permasalahan yang dihadapi dalam sistem eterdistribusi :
a. Kesulitan dalam
membangun perangkat lunak .
Kesulitan yang akan dihadapi antara lain : bahasa pemrogramman yang
harus dipakai, sistem operasi dll.
b.
Masalah
Jaringan
Karena sistem terdistribusi di implementasikan
dalam jaringan komputer, maka isu2 yang berkaitan dengan jaringan komputer akan
menjadi pertimbangan utama dalam merancang dan mengimplementasikan sistem.
c.
Masalah
Keamanan
Karena pada sistem terdistribusi berbagi data/sumber daya merupakan
hal yang mutlak maka muncul masalah2 yang berkaitan dengan keamanan data dll.
D.
Karakteristik
Sistem Terdistribusi
Karakteristik yang harus diperhatikan dalam system terdistibusi:
a.
Transparency
(Kejelasan)
·
Access
transparency
Sumber daya lokal dan remote di akses dengan
menggunakan operasi yang sama.
·
Location
transparency
Pengguna sistem tidak tahu mengetahui keberadaan hardware dan
software (CPU, file dan data).
·
Migration
(Mobility) transparency
Sumber daya (baik berupa Hardware dan/atau software) dapat bebas
berpindah tanpa mengubah sistem penamaan.
·
Replication
transparency
Sistem bebas untuk menambah file atau sumber daya tanpa diketahui
oleh user (dalam rangkan meningkatkan kinerja)
·
Concurency
transparency
User tidak akan mengetahui keberadaan user lain dalam sistem,
walaupun user tersebut menggunakan sumber daya yang sama.
·
Failure
transparency
Aplikasi harus dapat menyelesaikan proses nya walaupun terdapat
kegagalan pada beberapa pada komponen sistem.
·
Performance
transparency
Beban kerja yang bervariasi tidak akan menyebabkan turunnya kinerja
sistem, hal ini dapat di capai dengan melakukan automatisasi konfigurasi
terhadap perubahan beban.
b.
Communication
(Komunikasi)
Sistem melakukan urutan komunikasi. Beberapa hal
yang harus diperhatikan adalah:
·
Infrastruktur jaringan (interkoneksi dan software
jaringan)
·
Metode dan Model komunikasi yang cocok. Metode komunikasi :
a).Send b).Receive c).Remote Procedure Call
Model Komunikasi
a)
client -
server communication : pertukaran pesan antara dua proses dimana satu proses
(client) menggunakan / meminta layanan pada server dan server menyediakan hasil
dari proses tersebut.
b)
groupmulitcast
: target dari pesan yang dikirimkan adalah gabungan dari proses, yang berasal dari
suatu grup.
c.
Performance
& Scalability (Kinerja dan Ruang Lingkup)
·
Performance:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
(performance) dari pada sistem terdistribusi :
a) Kinerja dari pada
personal workstations
b) Kecepatan
infrastruktur komunikasi
c)
Fleksibilitas
dalam membagi beban kerja : contoh, apabila terdapat prosesor (workstation)
yang idle maka dapat di alokasikan secara otomatis untuk mengerjakan tugas2
user.
·
Scalability
Sistem tetap harus memperhatikan efesiensi walaupun terdapat
penambahan secara signifikan user atau sumber daya yang terhubung:
·
Cost
(biaya) penambahan sumber daya (resources) harus reasonable.
·
Penurunan
kinerja (performance) diakibatkan oleh penambahan user atau sumber daya harus
terkontrol.
d.
Heterogenity
(Keanekaragaman)
·
Aplikasi
yang terdistribusi biasa berjalan dalam keberagaman :
Hardware : mainframes, workstations, PC’s, server dll.
Software : UNIX, MS Windows, IMB OS/2, LINUX dll.
Devices : teller machine, robot, sistem manufacturing dll.
Network dan Protocol : Ethernet, FDDI, ATM, TCP/IP dll
·
Melihat
keaneka ragaman di atas maka salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah
Middleware : berfungsi sebagai jembatan untuk komunikasidan proses.
ntuk mendukung keanekaragaman maka arsitektur perangkat lunak sistem
jaringan terdistribusi adalah:
e.
Openess
(Keterbukaan)
·
Setiap
layanan (services) harus dapat di akses oleh semua user.
·
Mudah
dalam implementasi, install dan debug services;
·
User dapat
membuat dan menginstall service
·
Aspek
kunci pada opennes :
a.
Interface
dan Protocol yang standard (seperti protokol komunikasi diinternet)
b.
Support
terhadap keanekaragaman (dengan membuat midleware (ORB) seperti CORBA atau Java
RMI)
f.
Reliability
& Fault Tolerancy (Kehandalan dan Toleransi Kegagalan)
Salah satu tujuan dalam membangun system terdistribusi adalah memunkinkan
untuk melakukan improvisasi terhadap kehandalan sistem.
·
Availability
: kalau mesin mati (down), sistem tetap harus berjalan dengan jumlah layananan
yang tersisa.
·
Dalam
sistem terdistribusi componen yang sangat vital (critical resources) berjumlah
seminimal mungkin. Yang dimaksud dengan critical resources adalah komponen yang
harus ada untuk menjalankan sistem terdistribusi.
·
Masing -
masing Software dan Hardware harus di replikasi : kalau terjadi kegagalan /
error maka yang lain akan menangani.
·
Data dalam
sistem tidak boleh hilang, copy dari file tersebut disimpan secara redundan
pada server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi datanya.
Fault Tolerance : Sistem harus bisa mendeteksi
kegagalan dan melakukan tindakan dengan dasar sebagai berikut :
·
Mask the fault (menutupi kegagalan) : tugas harus
dapat dilanjutkan dengan menurunkan kinerja tapi tanpa terjadi kehilangan data
atau informasi.
·
Fail Gracefully : membuat suatu antisipasi
terhadap suatu kegagalan ke suatu prosedur yang telah di rencanakan dan
memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang singkat tanpa
menghilangkan informasi atau data.
g.
Security
(Kemanan)
·
Confidentiality
:keamanan terhadap data yang di akses oleh user yang tidak di perbolehkan
(unauthorizes user)
·
Integrity: keamanan terhadap kelengkapan dan
autentikasi data.
·
Availability:
Menjaga agar resource dapat selalu di akses.
·
Antisipasi
terhadap free access (penggunaan resource terhadap user yang semestinya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar